Selasa, 11 Oktober 2016

kisah-kasih di putih abu-abu


                                                    MUNGKIN NANTI
 

Fika mengenakan jilbab. Sekilas, sudah rapi. Setelah itu,  dia memakai kaus kaki dan sepatu, menyalami tangan ayah dan ibunya, lalu berangkat ke sekolah memacu motornya.

Sesampai  di sekolah, Fika langsung menuju kelasnya dan menduduki  sebuah bangku pada barisan ketiga bagian tengah. Dia duduk dengan tenang, tangannya dilipat di atas meja, dan pandangannya ditebarkan ke seluruh ruangan mengamati kelas yang akan menjadi  tempat belajarnya selama setahun.  Dia merasa senang bisa diterima di sekolah ini sebagai siswa baru mengingat jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya. 

Tak lama kemudian, masuklah satu persatu teman-teman baru Fika. Mereka langsung memperebutkan tempat duduk yang dikehendakinya. Berbeda dengan mereka, sahabat-sahabat Fika sejak SMP, Mika dan Amelia,  saat masuk langsung mengajak Fika mengelilingi sekolah baru mereka. Setelah capek berjalan merekapun mampir kekantin untuk membeli minuman yang dingin

Disaat Fika dan kedua sahabatnya asyik untuk menikmati minuman dingin di bawah pohon yang rindang, bel masukpun berbunyi dan membuat mereka bertiga harus terburu-buru untuk menuju ke kelas. Namun saat Fika hendak duduk, dia terkejut  karena tanpa di sadari dia duduk sebangku dengan jones. sedangkan Amelia dan Mika duduk sebangku di depan Fika. Karena Fika belum pernah duduk sebangku dengan cowok, maka Fika masih malu-malu untuk berbicara dan suka duduk sedikit menjauh dari Jones.  Jones heran dan bertanya

“ Fik.. ngapain kamu geser-geser ke sana, memangnya kamu ngak mau duduk dengan aku? ”

“ Bukannya aku ngak mau duduk dengan kamu tapi…… ”

“ Tapi apa? ”

“ Tapi aku malu duduk dengan cowok, apalagi diejekin sama mika dan Amelia ”

“ Oh….. santai aja ”

Pada saat fika dan jones asik mengobrol, muncullah seorang guru yang sangat cantik dengan mengenakan jilbab yang di ujung jilbabnya diberi bentuk pita.

“ Assalamualaikum…… ” kata guru itu kepada kami

“ Wa’alaikum salam…. ” Jawab kami serempak

“Baik anak-anak, apakah ada yang kenal dengan Ibu? “

“ Tidak bu…. ”

“ Baiklah, perkenalkan nama Ibu Nabila Salisa, kalian boleh memanggil Ibu yaitu Ibu Nabila. Ibu disini sebagai wali kelas kalian selama kalian di kelas sepuluh ini. Apa ada yang mau bertanya tentang Ibu ? ”

“ Tidak bu…… ”   

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi. mika dan Amelia langsung mendekati fika
“ Fik, lho mau kekantin ngak ? ” kata mika
          
         “ Mau sih….. memangnya kalian tahu dimana kantinya ? ”
          
         “ Tau lah….. kan tadi kita kekantin ” kata Amelia dan mika secara bersamaan

“ Oh iya…. Kalau gitu cap cus deh kita pergi kesana ”

Karena fika dan jones sering mengobrol ataupun curhatan jadi lama-kelamaan mereka menjadi terbiasa untuk duduk sebangku  tanpa memiliki rasa malu untuk diejek oleh temanya. Dan bukan hanya itu saja tapi mereka berdua menjadi sahabat.

Pada suatu hari, saat istirahat kedua, Fika membeli gorengan bersama 2 sahabatnya dan makan bersama didepan kelasnya. Diam-diam Jones memandang Fika di dekat pintu kelas dan Fika  memergoki Jones yang memandangi dirinya dan akhirnya mereka berdua saling berpandangan, disaat itu pula dada Fika menjadi berdebar tak karuan dan apakah ini yang dinamakan cinta ?

Krrrriiiinnnggg…..krrriiinnnggg…..

Bel masuk berbunyi. Fika dan Jones terkejut, peristiwa saling pandang pun berakhir.

Saat dalam kelas, dan duduk bersebelahan dengan  Jones, membuat debaran jantung Fika semakin kencang. Namun perasaan itu segera berakhir dan berganti menjadi kesal, ketika Bu Nabila memisahkan tempat duduk mereka. Fika dan Jones merasa keberatan karena mereka merasa telah cocok duduk berdua. Meraka berusaha menghindar dari pandangan Bu Nabila agar mereka tidak dipisahkan. Namun semua yang mereka usahakan untuk tetap duduk berdua hanya sia-sia karena terdapat temanya yang sirik apabila Fika dan Jones tetap duduk berdua. Oleh sebab itu Fika dipindahkan dan sebangku dengan Citra sedangkan Jones tidak dipindahkan tetapi dia duduk sebangku dengan seorang perempuan yang bernama Pearl.

Pearl adalah seorang perempuan yang cantik dan putih, Pearl ini siswa yang baru masuk dikelas Fika. Karena Jones belum kenal dengan Pearl jadi Jones masih canggung duduk dengannya dan membuat Jones lebih pendiam dari pada dia duduk sebangku dengan Fika.

Suatu hari ketika bel istirahat berbunyi Fika, Mika dan Amelia duduk-duduk didepan kelas sambil bercanda. Tiba-tiba Citra memanggil Fika dan dengan spontannya Fika berkata

“ Ada apa Cit? ”

“ Fik kamu lihat buku biologi ku tadi ngak ? ” Tanya Citra dengan wajah cemas

“Ngak tuh….. memangnya ngak ada di tas mu ? ”

“ Ngak ada Fik. ” jawab Citra cemas

“Eh…. Ada apa ?” sambung Lili dengan keheranan

“ Ini Li, buku biologi Citra hilang ”

“ Oh…… kamu lupa ya Cit kalau kamu tadi meminjamkan buku biologimu kepadaku ” jawab Lili sambil tertawa

“ Oh….syukurlah kalau buku itu di kamu Li ” jawab Citra dengan bersyukur bahwa buku biologinya tidak hilang.

“ Jadi urusan ku telah selesaikan? ” kata Fika dengan senang
 
“ Iya…. Makasih ya telah bantu aku mencari bukuku ”

“ Ya sama-sama ” jawab Citra bahagia

Saat masalah Citra selesai Fika ingin bergabung bercanda lagi bersama mika dan Amelia. Tapi ditengah perjalanan keluar, Fika melihat Jones asyik berbincang-bincang bersama Pearl bahkan Jones dan Pearl saling bercanda.

“ cie…… Jones dan Pearl betah amat duduk berdua, biarpun waktu istirahat kalian tetap aja duduk berdua ” nyambung Fika pada pembicaraan Jones dan Pearl.

           “cie….. ada yang cemburun nih….. ” jawab Jones sambil bercanda
 
            “LOH….siapa yang cempuru. ” kata Fika dengan wajah memerah

            Karena Fika sudah terlanjur malu, maka Fika langsung lari ketempat Mika dan Amelia. Dan langsung menceritakan kejadian tadi ke temanya itu. Sebenarnya Fika merasa sedih melihat Jones sangat dekat dengan Pearl dan saling tatap-tatapan, dan bukan hanya itu saja dia merasa bahwa sekarang hatinya sedang di tusuk-tusuk oleh jarum yang sangat tajam.

            Namun Fika selalu ingat sebuah lantunan lagu yang dinyanyikan oleh artis yang di idolakanya yaitu afgan yang berjudul “ jodoh pasti bertemu ” dengan Fika ingat lagu itu, maka semua perasaan cemburu Fika menjadi hilang dengan sekejap, dan lagu ini mengingatkan fika untuk tidak perlu merasa jika jones itu jodohnya tapi fika berfikir bahwa jika mungkin nanti Tuhan merencanakan fika akan bertemu dengan jones lagi, tapi entah dengan perasaan yang sama atau berbeda, dan dengan waktu yang lama atau dekat.